Pencapaian Impian

Kamis, 31 Mei 2012

               by: Cantika Verryl Utami

 Pagi itu cerah sekali, merdunya kicauan burung pun mengiringi pagi itu. Mataku masih terasa berkerikil saat ku lihat jam pukul 6. Aku pun tersentak dan langsung beranjak dari tempat tidurku. Langsung ku ambil handuk di balik pintu kamarku. Setelah selesai mandi aku pun membereskan diri untuk bersiap pergi ke sekolah. Ku lihat jam dinding di ruang tamu ku, pukul setengah tujuh pagi. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyambar tas sandang kesayanganku, karna semalam aku sudah bereskan alat-alat sekolahku.
“Ma, Tara pergi kesekolah dulu ya. Asalamu’alaikum.” Ku cium punggung tangan mamaku.
“Wa’alaikumsalam. Hati-hati, nak.”
“Iya,ma.”
Saat aku sampai di gerbang sekolah bel tanda apel pagi di mulai, berbunyi. Langsung aku berlari dan mengeluarkan atribut upacara dari dalam task u. Di sekolah, aku adalah salah satu pemain marcing band. Hampir setiap hari senin aku dan teman-temanku yang lain bermain semaksimal mungkin agar upacara tak kacau karena kami. Tapi terkadang memang kacau sih. Hehehe. Tapi kami cukup bangga dengan hasil kerja kami.  Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Allah beri keselamatan kepada kami. Upacara selesai. Letih sekali, memegang alat mercing ini.
“kekelas yuk”
“eh,syifa. Iya ini juga mau kekelas. Pertamanya sih aku mikirnya bakal sendirian tapi kayaknya gak jadi deh.” Aku tersenyum tipis.
“iya. Yuk,tar.”
***
Gak kerasa udah jam 3 sore.

keterpurukan bukanlah segalanya bangkitlah pemuda bangsa

Kamis, 24 Mei 2012




by : ratna dewi julita
   sudah lama kita bangkit dari kemerdekan,  tak ada lagi yang akan  mengganggu kita untuk berekpresi dan menata masa depan. semangat pantang menyerah pemuda bangsa akan bisa mengalahkan segalanya,maka selayaknya kita perlu menjadikan persatuan sebagai dasar penyemangat untuk bangkit sejajar dengan negara negara lain didunia. Mari secara tegas dan tuntas , kita buang semua hal negatif, seperti disintegrasi,ketidakdisiplinan,ketidakpercayaan diri, kemalasan, keengganan belajar, dan semua sifat serta sikap yang hanya akan membelenggu kita pada kerterpurukakan. Tentu, ini membutuhkan kerja bersama dari semua pihak. Kita hilangkan sifat salingmennyalahkan dan kita ganti dengan sikap saling  dukung dan dorong demi membangun bersama.
 Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk  kesuksesan bangsa kita. Success is my right!!! Dengan semangat seratus tahun kebangkitan bangsa , kita bangun kembali ruh jiwa sebagai bangsa indonesia yang satu. Tak perlu menunggu  instruksi dari atasan, tak perlu mencari cari penghargaan, kita buktikan dengan tindakan nyata, indonesia akan segera bangkit, sejajar dengan bangsa lain di dunia.
 Sebab, hanya dengan memposisikan diri sejajar dengan bangsa lain, kita akan mampu menunjukan jati diri akan kebesaran indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya, baik kaya sumber daya alam, maupun manusianya. Ingatlah kebersamaman kita akan memnjadikan kita satu dan teguguh dalam berkarya dann menata masa depan .

Sabtu, 19 Mei 2012


Keunggulan Letak Strategis Pulau Batam
 By : Anis
Kota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang yang merupakan ikon Kota Batam.



Kota Batam terletak antara 0 25’29” – 1 15’00” Lintang Utara dan 103 34’35” – 104 26’29” Bujur Timur dengan total wilayah daratan dan wilayah lautan seluas 3990 km2.

Batas – batas kota Batam.

Utara
Selat Singapura dan Malaysia.
Selatan
Kabupaten Lingga.
Barat
Kabupaten Karimun.
Timur
Pulau Bintan dan Tanjung Pinang.











Secara geografis, Batam mempunyai letak yang sangat strategis yaitu terletak dijalur pelayaran internasional. Dan lokasi Pulau Batam juga sangan dekat dengan Negara tetangga yaitu Negara Singapura dan Negara Malaysia.Jarak antara Pulau Batam dengan Singapura dan Malaysia pun hanya 20 km saja. Jika kita ingin kenegara Singapura atau Malaysia melalui Batam, kita cukup melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal ferry selama 45 menit.

 

Terminal ferry Batam-center menuju ke Singapura dan Malaysia
 

Ferry dari Batam-centre menuju Singapura dan Stulang Laut (Malaysia)
Batam juga memiliki lima pelabuhan feri internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia: Batam Centre, Batu Ampar (Harbour Bay), Nongsa, Waterfront City dan Sekupang.
Karena letak wilayah Batam yang strategis ini , tentu Pulau Batam juga mendapatkan pengaruh besar terutama dari negara Tetangga seperti Singapura dan Malaysia ,baik pengaruh budaya, teknologi,ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi.
Salah satu contoh konkrit yaitu Selat Singapura merupakan salah satu selat tersibuk di kawasan Asia Tenggara dan bahkan di Asia Timur. Selat ini menjadi jalur laut internasional bagi kapal-kapal dari arah Selat Malaka, yang menuju Cina atau wilayah-wilayah di Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, Filipina, Brunei Darussalam dan wilayah lain di Asia Timur. Karena ramai dilayari, memungkinkan kapal – kapal tersebut untuk singgah di Pulau Batam. Hal tersebut menyebabkan Pulau Batam banyak dilihat oleh mata Internasional.
Contoh diatas, menunjukkan bahwa sangat besar pengaruh keadaan geografis antara Batam dengan negara – negara tetangga.Pengaruh tersebut dapat mencakup perubahan positif terhadap budaya, teknologi, ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi di Pulau Batam.  
Pengaruh positif dibidang budaya.

Pada dasarnya, Pulau Batam, Negara Singapura dan Negara Malaysia memiliki satu rumpun yang sama, yaitu rumpun melayu. Dengan kesamaan rumpun ini, Batam bisa tetap menjaga keturunan budayanya bahkan membudidayakan kepada anak – anak dimasa yang akan datang karena persaingan budaya dengan negara tetangga tersebut. Dan dengan kesamaan rumpun ini juga, antara Pulau Batam, Negara Singapura dan Malaysia dapat mejalin kerja sama yaitu dapat berupa mengekspor dan mengimpor barang – barang seperti pakaian melayu, kain songket dan masi banyak lagi untuk dapat membudidayakan budaya mereka masing – masing. Dengan demikian, budaya melayu yang ada di Pulau Batam sendiri dapat tetap terjaga dan tidak punah dan tetap menjadi salah satu budaya beranekaragam yang dimiliki Negara Indonesia.
Batam juga bisa mencontoh budaya Singapura seperti kedisiplinan, dan kebersihan serta Malaysia yang sangat menjaga budaya leluhur.
Kebersihan dan kedisiplinan Singapura.














Budaya Malaysia dalam berpakaian.

Pengaruh positif dibidang teknologi.

Singapura dan Malaysia merupakan negara yang tergolong maju karena wilayah mereka yang tidak terlalu luas sehingga para raja atau pun pemerintahannya dapat dengan mudah mengatur, menyusun, dan menuntun negaranya untuk meningkatkan kualitas, pendapatan dan pendidikan disegala bidang, salah satunya pada bidang teknologi .Mereka dapat mengikuti kecanggihan teknologi tingkat Internasional yang notabenenya lebih maju.
Dengan wilayah Pulau Batam yang strategis ini, otomatis pulau Batam mendapatkan pengaruh secara besar dari negara singapura dan malaysia terutama dibidang teknologi juga. Masyarakat pulau batam yang secara cepat mengimbangi tingkat kecanggihan teknologi tersebut. Apalagi dengan  didukungnya alat – alat teknologi yang diekspor Malaysia dan Singapura yang tergolong murah karena batam dekat dengan singapura yang merupakan pelabuhan internasional dan memiliki kebijakan pajak  export import yang rendah.Dengan demikian, hal tersebut dapat membuat pulau Batam sedikit lebih maju dibandingkan dengan pulau – pulau yang ada di Indonesia, karena letak Pulau Batam yang dekat dengan Negara Tetangga tersebut.



Pengaruh Positif dibidang ekonomi.

 Sebagai model daerah proses ekspor Indonesia, Batam memiliki infrastruktur sebagai fasilitas ekspor dan daerah proses perdagangan. Semua impor bahan mentah, peralatan dan komponen asembling dari Singapura dan negara asing lainnya dibebaskan dari beban pajak jika produk akhir untuk ekspor. Lingkungan kepulauan sangat baik dengan semua jenis fasilitas produksi tersedia. Pada saat sekarang ini, terdapat investasi dari Jepang dan Eropa dimana banyak perusahaan multinasional telah mendirikan pabrik disana. Perencanaan industri dan perkembangan peraturan Batam adalah sama dengan Shenzhen Industrial Park di Cina yang memiliki hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Hong Kong: produk yang dirakit didaerah proses perdagangan terikat diangkut ke Singapura, dengan merk "Buatan Singapura" dibebaskan dari beban pajak untuk eksport kenegara seperti pasar Amerika dimana Singapura dan USA memiliki perjanjian perdagangan bebas. Ini adalah keunikan dari Pulau Batam dimana menarik banyak investasi dan banyak perusahaan Jepang juga menyadari keuntungannya.
Pada akhir April 2006, Pemerintah Singapura dan Indonesia menandatangani sebuah perjanjian untuk mengembangkan Batam dan Bintan kedalam "Suzhou Industrial Park" dan tujuh "Daerah Ekonomi Spesial Baru".

 
Pengaruh positif dibidang pendidikan

Negara Malaysia menjalin kerjasama dengan Kota Batam dalam bidang pendidikan. Malaysia membuka pendidikan bagi siswa – siswa berprestasi yang ada di Batam dengan sekolah gratis yang dibiayai oleh negara Malaysia di perguruan tinggi dan pertukaran pelajar SMA di Kuala Lumpur.
Siswa siswi Pulau Batam dapat pendidikan yang tinggi dan dapat melahirkan penerus yang berprestasi dan terdidik sehingga Pulau Batam tidak ketinggalan dalam bidang pendidikan dari wilayah – wilayah lain di Indonesia . Sehingga siswa -siswi Pulau Batam dapat bersaing dengan siswa - siswi diwilayah lain di Negara Indonesia.   


Dengan demikian, sangat banyak keuntungan yang dapat dirasakan dari wilayah strategis yang dimiliki Pulau Batam baik itu di bidang budaya, teknologi,ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.

My Memory (Cerpen)

Rabu, 09 Mei 2012


      My Memory
                In the end, it's not going to matter how many breaths you took, but how many moments took your breath away shing xiong
                Kosong. Gelap. Hitam. Sunyi. Tidak ada yang tampak disini, kecuali tubuhku yang terbaring di tanah. Aku bangkit dan memandangi sekitarku. Hanya kebingungan yang pertama kali terbersit di pikiranku. Otakku tidak bisa berpikir. Kepalaku terlalu sakit untuk memikirkan semuanya. Dimana keberadaanku dan apa yang aku lakukan disini.
            Tempat ini menakutkan dan sangat gelap. Aku hampir menangis memikirkan bahwa saat ini aku sendirian di tempat asing ini. Karena merasa tidak nyaman, kucari jalan keluar. Kemudian berjalan-jalan, berharap ada sebuah pintu yang dapat membuatku keluar dari tempat ini. Atau setidaknya cahaya untuk menerangi kegelapan. Namun, tempat itu seperti tak berujung. Tidak ada dinding atau pembatas apapun. Setiap aku berjalan, semuanya terasa sama. Gelap dan kosong.
Tiba-tiba, muncul angin kuat dari belakang ku. Menerpa punggung  dan rambutku. Dan saat berbalik badan, cahaya muncul. Terang. Sangat terang. Bahkan aku menutup mataku saking silaunya. Tubuhku membatu. Cahaya itu masih menyorotku. Tak lama kemudian, angin kuat itu pun mereda seiring dengan sirnanya cahaya terang itu. Aku mencoba memberanikan diri untuk membuka mata secara perlahan.
            Air. Itulah yang dapat kulihat saat pertama kali aku membuka mata. Aku tersenyum tipis saat merasakan kaki telanjang ku memijak tanah. Tidak, ini bukan tanah tapi pasir. Pasir yang lembab. Terasa angin sepoi-sepoi mengelus wajahku lembut. Disana matahari muncul di balik awan. Malu-malu memandangiku. Aku merasa bahagia bisa melihat dunia lagi. Aku bersyukur tidak berada di tempat gelap yang mengerikan itu. Aku tersenyum bahagia.
            Tiba-tiba sepasang tangan manusia memelukku dari belakang. Aku menahan napas tanda takut. Aku mencoba meliriknya dari ujung mataku. Namun aku tidak bisa. Aku tidak bisa melihat wajah orang itu. Ia semakin mengeratkan pelukannya dan meletakkan kepalanya di pundakku santai. Dan yang pertama kali dapat kulihat adalah hidungnya. Hidung yang mancung dan kulit yang pucat.
            Detik itu juga, orang asing itu memutarbalikkan badanku sehingga aku bisa menghadapnya. Aku terkesiap saat melihat seorang lelaki yang kukenal sebagai orang yang dulu pernah mengisi hatiku. Sekitar 6 tahun yang lalu. Ia memandangiku dengan tatapannya yang lembut. Aku ingat sekali tatapan itu. Tatapan yang membuatku tidak bisa tidur memikirkannya. Mata indah berwarna cokelat milik Nathan.
            Senyumanku mengembang saat Nathan menarikku berlari ke arah laut. Menerjang ombak yang bergerak-gerak hendak menumbangkan kami berdua. Namun pegangan Nathan sangat kuat. Membuatku dapat bertahan di dalam genggamannya. Kurasakan percikan air di wajahku yang dibuat oleh Nathan setelah ia melepaskan tangannya dari genggamanku. Kututupi wajahku dengan telapak tangan. Berusaha menghindari percikan air asin itu. Nathan tampak sangat menikmati kegiatannya walaupun aku sudah berteriak untuk menghentikan perbuatannya itu. Kemudian aku berlari ke arah pantai meninggalkannya. Tawa kemenangan keluar keras dari mulutku.
            Aku terus berlari sampai akhirnya tidak merasakan air pada kakiku. Dadaku naik turun karena napas yang tersenggal-senggal. Tubuhku membungkuk untuk mencoba memperbaiki napas. Kemudian Nathan memanggil ku dengan teriakannya. Panggilan pertamanya aku hiraukan karena aku masih belum sanggup menegakkan tubuhku. Pada panggilan yang kedua, aku mencoba untuk berbalik untuk melihatnya dan …
            Dimana aku?
            Kepalaku terasa pusing melihat semua ini. Mengapa tiba-tiba aku berada di tempat ini? Bukankah barusan aku berada di pantai bersama Nathan? Lalu, mengapa aku bisa berada di tempat gemerlap ini secara tiba-tiba? Kualihkan pandanganku kebawah dan kulihat sebuah lace dress cream yang indah membalut tubuhku lengkap dengan sepatu heels berwarna senada.
            Aku memandang seisi ruangan ini. Penuh dengan meja-meja berisi makanan dan minuman, lampu-lampu kaca bersinar terang, orang-orang yang berpakaian formal sepertiku berlalu-lalang di hadapanku dan ada beberapa yang berdansa di lantai dansa dengan diiringi musik yang mengalun indah. Tiba-tiba seorang lelaki yang kukenal berjalan menghampiriku. Mika, menawarkanku untuk berdansa dengannya.
            Aku mengangguk mengiyakan penawarannya dengan senang hati. Napasku tercekat saat Mika meletakkan tangannya di pinggang ku. Menuntunku untuk bergerak mengikuti alunan musik klasik yang lembut. Mataku tidak bisa beralih dari wajahnya yang tampan malam ini. Ia memang tampan sejak dulu aku mengenalnya. Apalagi di saat ia mengenakan tuksedo hitam seperti malam ini.
            Mika adalah orang yang pernah kubenci dan kucintai dalam waktu yang bersamaan. Ia sangat menyebalkan 4 tahun yang lalu. Mika sering melemparkan bola basketnya kepadaku dengan sengaja dan hanya nyengir kuda saat aku menyuruhnya minta maaf. Tapi aku bisa melihat keberanian dan kebaikannya saat ada orang yang membutuhkan pertolongannya. Itulah yang membuatku memilih untuk menambatkan hati ini padanya.
            Gerakan-gerakan lembut dari Mika membuatku merasa nyaman saat berdiri di hadapannya. Matanya fokus padaku dan senyumannya tak pernah hilang. Aku tidak bisa tidak membalas senyuman itu. Senyuman itu bagaikan sihir yang kuat. Sihir yang membuatku tidak bisa berpaling sedikit-pun darinya.
            Setelah lama kami berdansa, baru kusadari bahwa aku dan Mika kini menjadi tontonan orang-orang di ruangan itu. Lampu yang berkilauan kini telah meredup. Menambah suasana romantis di dalamnya. Kemudian Mika memutar tubuhku dan …
            A … apa … apa yang terjadi?
            Oke, bagaimana aku bisa menjelaskan kejadian ini? Bagaimana bisa aku berada disini sekarang? Aku ingat dengan jelas apa yang barusan terjadi. Baru saja aku berdansa dengan Mika kemudian ia memutar tubuhku dan semua berubah menjadi seperti ini. Yang benar saja, aku sekarang sudah ada di sebuah aula kosong yang asing sekali di mataku. Apa aku bisa berpindah tempat dengan cepat? Aku rasa tidak mungkin! Aku yakin bahwa aku bukan seorang superhero atau penyihir atau apapun itu dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Aku hanya gadis biasa.
            Ku pandangi seisi aula itu. Aula ini seperti aula yang biasa kulihat, dengan baris-baris bangku yang tersusun rapi dan panggung besar nan megah di depan sana. Hanya piano besar itu saja yang tampak membuat aula ini berbeda dan … seorang lelaki yang tampak sangat kecil bila kulihat dari tempatku sekarang. Kulihat ia sedang tersenyum ke arahku. Walaupun tampak kabur dari sini, namun aku bisa melihat senyuman itu. Kemudian ia melambai, mengisyaratkan padaku untuk turun kesana. Awalnya aku berharap orang itu menunjuk ke arah lain. Tapi setelah melihat bahwa tidak ada orang lain selain aku disini, akhirnya aku turun dengan ragu.
            Dengan perlahan aku naik ke panggung dan terkejut saat melihat orang yang melambai padaku itu adalah Deri. Lelaki yang sangat kucintai dengan segenap hatiku. Deri sebenarnya adalah teman kecilku. Kami berteman sejak menginjak Sekolah Dasar. Namun, tiba-tiba ia mengungkapkan perasaannya padaku saat aku sedang terpuruk karena ditinggalkan oleh Mika. Ia selalu melindungiku dan menghiburku saat aku terjatuh karena kesalahan yang kubuat. Dan dengan bodohnya aku baru sadar bahwa dia-lah yang orang yang kucari selama ini. Bahwa yang ada di hati ini hanya dia seorang.
            Deri menarik tanganku lembut untuk duduk di sebelahnya, di bangku grand piano itu. Sebelum ia mendentingkan nada-nada indah, ia menunjukkan senyumnya terlebih dahulu padaku yang seketika membuat dada ku bergejolak. Kemudian Deri memainkan lagu “Love Me” milik pianis terkenal dari Negeri Ginseng, Yiruma. Ia memainkannya dengan penuh penghayatan. Tangan-tangannya yang menari-nari indah pada tuts piano yang berwarna hitam dan putih itu benar-benar membuatku terkagum-kagum. Sungguh permainan piano yang sangat menakjubkan!
            Kupandangi wajahnya dari samping dan baru kusadari bahwa ada sebuah bekas luka pada lehernya. Bekas luka yang mengundang senyum geli dariku. Aku ingat ia pernah membuatku menangis saat bermain pedang-pedangan dengan ku. Ia berpura-pura menjadi penjahat dan akulah korban si penjahat itu. Lalu ia mengancungkan pedangnya padaku. Tapi karena ketakutanku yang berlebihan, akhirnya aku mengambil sebuah pensil tajam dan kugoreskan ke lehernya. Sampai saat ini bekas luka itu masih terlihat di lehernya sebelah kiri. Melihat luka itu masih berbekas sampai sekarang membuatku merasa bersalah. Memang saat itu aku benar-benar ketakutan sampai akhirnya melakukan hal bodoh.
            Memori masa laluku buyar seketika saat Deri mengguncang pelan bahuku. Aku memandanginya penuh tanya. Menunggunya mengatakan sesuatu. Namun tubuh ini membeku dibuatnya. Mataku membulat dan napas ku tercekat saat Deri mencium lembut pipi kiriku.
            “ Satu hal yang harus kamu tahu bahwa aku mencintaimu sampai saat ini. Bahkan saat kamu sudah tidak di sisiku lagi.” Itulah kalimat terakhir yang Deri ucapkan setelah kejadian aneh yang tidak masuk di akal ku terulang kembali. Ya, berpindah tempat.
            Kali ini tidak ada ekspresi kaget lagi seperti tadi. Kurasa aku sudah kebal dengan perpindahan tempat selama beberapa menit ini. Namun perasaan ini yang berbeda dari sebelumnya. Aku mencium bau tanah yang sedikit lembab dan merasakan udara yang sangat dingin menembus kulitku. Bulu kudukku seketika merinding saat menyadari bahwa aku sedang berada di tengah makam-makam yang tersusun rapi dengan rumput-rumput hijau di atasnya.
            Ketakutan mulai merasuki hati ini membuatku tidak nyaman berlama-lama di tempat pemakaman ini. Kemudian aku mundur perlahan-lahan hendak mencari jalan keluar. Namun pandanganku terhenti pada kerumunan orang-orang berpakaian hitam yang sedang meratapi kepergian seseorang yang kini sudah ada di dalam makam itu. Mereka kelihatan terpukul dengan kematiannya. Air mata tumpah seiring dengan dimasukkannya peti itu ke dalam tanah. Seorang wanita paruh baya yang kutebak sebagai ibu orang yang telah pergi itu kini menangis meraung-raung di dalam pelukan suami dan anak-anaknya. Pemandangan yang menyedihkan.
            Kemudian satu per satu orang pergi meninggalkan makam itu. Aku tidak tahu apa yang membuat kaki ini berjalan menuju makam yang barusan di tutup itu. Padahal baru saja aku merasakan ketakutan yang sungguh. Namun aku ikuti saja keinginan di hati kecil ini. Setelah sampai, aku melihat batu nisan dan … Oh Tuhan, tidak mungkin! Sebuah nama yang sangat kukenal terukir di batu nisan itu rapi. Nama yang membuat jantung ku mencelos keluar. Aku merasa melihat namaku di batu nisan itu. Mungkin aku salah lihat dan aku berharap seperti itu. Namun kenyataan berkata berbeda. Nama Amy Rowena terukir indah di batu nisan yang besar itu.
            Air mata mulai menggenang di pelupuk mataku. Badanku bergetar hebat. Aku ingin segera bangun kalau semua ini adalah mimpi dan aku ingin segera berlari kalau semua ini adalah fakta. Aku mohon hentikan semua ini! Aku mohon! Air mata itu kini telah jatuh tanpa bisa kutahan lagi. Jantungku berdegup kencang ketakutan. Mulutku membisu dan tubuhku kaku dibuatnya. Setelah itu kurasakan cahaya hitam muncul secara tiba-tiba di hadapanku. Berputar-putar seperti tornado dan bergerak perlahan kearahku. Aku hanya bisa memejamkan mata saat kegelapan itu menelanku bulat-bulat. Berdoa di dalam hati agar semua ini akan cepat berakhir.
            Gelap. Itulah yang muncul pertama kali di hadapanku saat aku membuka mata. Baru kusadari bahwa kini aku kembali ke tempat yang menakutkan itu lagi. Tempat yang tak berujung dan sangat identik dengan kegelapan. Kesunyian meliputi pendengaranku. Aku menangis meraung-raung saat menyadari bahwa ini bukanlah mimpi. Telah berkali-kali ku tampari pipi ini, berharap dengan cara itu aku kembali ke atas ranjang empukku. Namun semuanya sia-sia. Suasana mencekam itu masih mengikat hatiku.
            Akhirnya aku memilih untuk melipat tanganku dan berdoa, “ Tuhan, maafkanlah jika selama aku hidup, aku tidak pernah mensyukuri atas apa yang terjadi pada hidupku. Aku janji untuk selalu mengingat kenangan di setiap detik hidupku. Amin.”
                                                                                                Oleh: Sheela
                                                                                    Sekolah : SMAN 3 BATAM

Ada Apa Dengan Batam ?


Ada Apa Dengan Batam ?
By : Putri Wahyu Ningsih
Ikon Kota Batam sendiri adalah Jembatan Barelang . Jembatan ini menyambungkan 3 pulau sekaligus yaitu Batam Rempang Galang. Batam merupakan salah satu kota dengan perkembangan penduduk terpesat yang ada di Indonesia. Dengan letak kota yang berada di jalur transportasi Internasional Batam menjadi salah satu kota yang sangat strategis.
Batam juga dikenal dengan sebutan Digital Island. Banyak dapat kita temukan gadget gadget murah yang harganya sangat jauh berbeda dengan gadget ibukota. Seperti Handphone, Camdig, Laptop, dan lain sebagainya banyak melimpah ruah di Batam. Hal ini tentu disebabkan karena dari letak geografis Batam sendiri yang sangat dekat dengan Negara tetangga Singapura dan Malaysia yang merupakan Negara dengan perkembangan ekonomi dan teknologi modern yang sangat berkembang pesat. Sehingga tak disangkal lagi para bussines man Singapur dan Malaysia menjadikan Batam sebagai tempat transaksi yang sangat central untuk menjual barang barang elektronik mereka ke Indonesia melalui Batam.
Tak hanya itu, ada lagi yang murah di batam . Mobil . ya , seperti yang kita tau di Singapura berlaku peraturan usia maksimal mobil adalah 3 / 5 tahun . setelah itu mobil mobil tersebut wajib pensiun . lalu dimana mereka membuangnya “menjualnya” ? ya disini . di Batam ini , dan harganya ? bisa setengah dari harga mobil Ibukota . tapi Sayangnya, mobil mobil ini tak dapat keluar dari Batam.  Tentu ada sangsinya jika dilanggar. Untuk menandai mobil mobil ini pemerintah memberikan tanda “X” pada akhiran plat nomor nya.