Ini menurutku, apa menurutmu?

Kamis, 19 April 2012

Aku ini siapa sih ? Sudahkah aku memiliki arti ? Seberapa besar arti tentang diriku ? Seberapa banyak orang-orang yang sudah menganggap aku telah memiliki arti ? Sejauh mana mereka bisa mengartikan arti tentangku ? 

Pernah ga sih, ngerasa sikap kita itu pasti ada yang buruk dimata orang lain, dan dimata kita sikap orang lain juga ada yang buruk. Yang sering banget terjadi, pasti ada orang yang mengolok-olok orang yang sikap yang tidak baik tadi dimata mereka. Buat apa sih melakukan pekerjaan seperti itu ? Ga penting banget, cuma buat buang buang waktu saja. 

Kawan, mulai dari sekarang belajarlah untuk menyikapi keburukan akhlak orang lain dengan bijak. Menurutku, cara ini termasuk cara perantara utama untuk mengambil hati yang berpaling dan menghilangkan permusuhan sekaligus mengubahnya menjadi persahabatan dan kasih sayang. Kalo kita bisa nih ngelakuin hal seperti ini, pasti sifat buruk tadi akan berpulang kepada perkataan yang lebih baik, lebih akrab, bahkan bisa menghindari segala sesuatu yang dapat menyebabkan hati berpaling.

Pernah juga ga sih kalian ngerasa menyikapi keburukan akhlak orang lain dengan bijak juga salah satu akhlak yang beriman. Bisa merendahkan sayap (sopan santun) kita terhadap orang lain, melembutkan kata-kata , dan menghindari perkataan kasar. Berikan saja penghormatan kepada mereka saat kita melihatnya. Menurutku, dengan cara itu kita dapat menghindari keburukannya melalui penghormatan. Lalu, tampakkan saja kebahagiaan walau kita membencinya. Seolah hati ini penuh cinta kepadanya. 

Aku pernah berfikir, aku akan menghindari temen-temen yang perangainya buruk, bahkan memutuskan tali persaudaraan dengannya. Tapi, aku tak mempunyai alasan untuk menghindarinya, terlebih untuk memutuskan tali persaudaraan dengan mereka. Maka, aku memutuskan untuk dapat menyikapi dengan bijak perbuatan buruk yang mereka lakukan. Aku mencoba untuk  memejamkan mata dari banyak perkara yang aku temui, bahkan tidak memejamkanpun aku sanggup. Bukan karena buta aku memejamkan mata. Tapi karena aku ingin diam terhadap sesuatu. Nanti, jika mau, aku akan berbicara. Sebab menurutku tak ada orang yang boleh memaksa kita untuk berbicara. Sesungguhnya aku mengetahui mana yang baik, mana yang buruk.

Kawan, jangan hanya karna ulah orang lain dan kita tidak bisa menyikapinya dengan bijak, membuat kita tak bisa menjadikan diri ini lebih berarti di mata orang lain. Untuk apa hidup kalau tak mempunyai arti ? Lebih bagus kalau hidup ini mempunyai arti tersendiri bagi kita dan terlebih mempunyai arti juga di mata orang lain.

Menurutku, Jangan pernah menganggap aku berarti jika tak mampu mengartikan arti tentangku, karena ketidakmampuanmu mengartikan tentangku itulah yang membuatku menjadi tak pernah berarti, dan aku tak ingin dijadikan sebagai yang berarti oleh orang yang tak mampu mengartikan arti tentang ku.

Jadi, intinya hidup ini harus penuh dengan arti. Ini menurutku, menurutmu ?


0 komentar:

Posting Komentar