Generasi Z ga usah sok keren

Kamis, 19 April 2012

Salam, let me introduce you, apa itu generasi Z dan itu nama kamu, saya dan kita. 
Generasi Z adalah generasi yang lahir di antara tahun 1992 - 1997, yang manja digital, 99% punya akun facebook, twitter, netlog dan lain sebagainya hanya untuk update status atau pamer sesuatu. 
Iya, saya, kamu dan semua yang saya tandai dalam notes ini, saya akan panggil kita "Generasi Z". 
Acap kali saya sadari bahwa generasi z di facebook atau twitter tugasnya sudah lebih dari komisi penyiaran indonesia yang bisa mengkritisi dan menolak penyiaran hal-hal yang mengganggu mereka. Pernah dengar kan, istilah "alay" untuk anak yang bikin status dengan huruf yang agak berbeda bentuk dan isinya, maaf (bagi beberapa orang saja, mungkin kamu) GA PENTING. Lalu kamu lebih memilih remove dia dari friend list kita karena bagi kita dia ALAY. 

Hey All, tau darimana itu gak penting? Itu bentuk kreatifitas dan implementasi sistem Demokrasi ! 
Justru sikap kamu yang sering kali menegur gaya ciri khas mereka itu yg GAK PENTING. karena ini masalahnya hakikat gaya tulisan itu, jadi kalau kita pintar, ambil sisi baiknya. 

Kita ini sering menuntut anti korupsi dimana-mana dan sering menuntut negara kita sebaik negara orang lain. 
Perceive it, No need to be American or Korean. We're Indonesian, We're the best. 
Jadi ya gak perlulah ''kita'' yang udah ''gak alay'' ini malah ngikut2 gaya tulisan org luar negeri kalau Indonesia punya gaya sendiri walau mayoritas kurang bisa menerima seni mengetik tersebut (baca: alay). Apa salahnya kalau remaja Indonesia punya gaya sendiri yang berbeda dari orang2 keren yang bisanya pake gaya dan item import. Belum tentu anak alay itu calon koruptor to? Jadi gak usah mencak-mencak norak gitu ngomentari anak-anak yg alay. 

Saya sadari, kadang saya harus filtrasi kata-kata di status saya karena saya ga suka/malas dikomentari "Arin, kok alay?" dan saya, pun beberapa kawan saya di FB dan TWITTER harus buat status yang seadanya supaya ga di anggap cerewet atau ALAY. Saya juga pernah baca status kawan saya yang sedang ingin memuji dirinya sendiri di Twitter lalu di akhir kalimat ia buat "#abaikan." 

No, we don't need to ignore it, kita ini kita, jangan menghakimi orang lain hanya karena statusnya, sadari bahwa sekarang buat status aja harus sok keren, hidup jadi susah! Kita generasi Z GAK PUNYA JATI DIRI. Harus liat akun fb orang lain dulu supaya tau cara jadi keren. katanya ga suka punya follower, tapi di twitter cari follower sebanyak mungkin. Katanya ga suka gayanya diikutin, tapi gaya kita sama dengan orang lain, MUNAFIK! 

Jadi dirasa ga perlu lagi lah kita ini generasi manja digital yang selalu berusaha minta iPad atau Blackberry ke orang tua menghakimi karya orang lain, toh cuma status. rasanya punya facebook dan ingin berteman dengan kamu saja jadi sulit. harus punya PP yang keren dan ga ALAY dulu baru di approved/accepted. 

Kamu yang saya tandai, mungkin saya pernah bertanya-tanya dengan sikapmu atau sikap temanmu terhadapmu di facebook atau twitter. jadilah diri sendiri, meskipun orang lain alay, toh kadang kita juga harus alay untuk jadi anak kreatif! Bung Karno juga alay ketika semua warga Indonesia bungkam dan beliau malah teriak-teriak. jangan sampai facebook jadi monotone karena isinya ga penting. Review apa tujuan facebook itu didirikan yaitu UNTUK BERTEMAN. Jangan sampai kita kemarin teman, jadi mengumpat dari belakang hanya karena teman kita ALAY. Penyakitan banget tuh hati ! 

Maaf kalau saya kasar karena saya rasa kita seumuran dan saling mengerti bahasa satu sama lain, kita teman di Facebook atau di Twitter, saya harap kita bisa tetap berteman di dunia nyata dan ga sok keren. be our self. ajari adik-adik kita yang terbaik karena dalam jangka kurang lebih 10 tahun, pemerintahan bisa saja kita yang pegang. 

Best regard, sincerely. 
Arin.(Indonesian Student) Noviarin cerahwati

Catatan : KRITIK dan KREATIFLAH. No war, please.

0 komentar:

Posting Komentar